Penyakit osteoporosis
ditandai dengan penurunan kepadatan massa tulang, membuat tulang menjadi tipis,
rapuh, dan mudah retak, sampai patah. "Bisa disebut silent
disease karena pasien tidak tahu menderita osteoporosis sampai kejadian
tulangnya patah. Karena itu sebaiknya kita, terutama kaum perempuan mengenali
faktor risiko osteoporosis," kata dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.RM(K), dari
Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) dalam acara Pelatihan
Pencegahan Osteoporosis yang digelar Tim Penggerak PKK DKI Jakarta di
Kebagusan (29/10/2013).
Diungkapkan, perempuan yang berat badannya kurang alias kurus, termasuk yang berisiko menderita osteoporosis. Berikut faktor risiko osteoporosis:
Yang tidak dapat diubah:
* Riwayat keluarga
* Jenis kelamin perempuan
* Usia
* Ras Asia dan Kaukasia
* Menopause
* Berat kurang
* Riwayat keluarga
* Jenis kelamin perempuan
* Usia
* Ras Asia dan Kaukasia
* Menopause
* Berat kurang
Yang dapat diubah:
* Kurang aktivitas fisik
* Asupan kalsium rendah
* Kurang protein
* Kurang paparan sinar matahari
* Tinggi kafein dan alkohol
* Merokok
* Hormon estorgen rendah
* Minum obat, misalnya steroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar